Tari Monong ( Sejarah, Makna, Properti, Keunikan dan Gerakan )

Riverspace.org – Tari Monong merupakan bentuk kesenian tari tradisional yang berasal dari Suku Dayak di Kalimantan Barat. Tarian monong ini menjadi salah satu dari sekian banyaknya kesenian tradisional yang masih tetap dijaga hingga saat ini, serta bukan hanya sekedar tarian biasa.

Suku Dayak menggunakan tarian ini sebagai salah satu cara untuk menolak bala dengan cara melakukan berbagai ritual sesuai kepercayaan mereka. Cara menampilkan tarian ini bisa dilakukan sebagai penyembuhan atau bahkan menolak penyakit bagi warganya.

Biasanya dilakukan dengan cara membacakan mantra-mantra sambil menari ria. Selain itu, ketika pertunjukan tarian ini dapat diikuti oleh anggota keluarga dari orang yang sakit dan dipimpin oleh seorang dukun.

Nah, bagaimana sih asal usul sejarah, gerakan dan juga keunikan dari tarian ini? Penasaran kan? Langsung saja simak penjelasan dibawah ini.

Contents

Sejarah Dan Asal Usul Tari Monong

Sejarah Dan Asal Usul Tari Monong

Asal muasal sejarah terciptanya tari monong ini adalah dari para dukun atau tabib dari Suku Dayak untuk menyembuhkan anggota masyarakatnya yang sedang sakit. Para dukun itu akan melakukan tarian sembari membacakan mantra untuk kesembuhan pasiennya.

Apabila dukunnya sudah mulai melakukan tarian, biasanya juga akan diikuti oleh orang yang sedang sakit tersebut.

Tari ini awal mulanya adalah bentuk ritual yang dilaksanakan oleh Suku Dayak dalam upaya untuk mengusir roh jahat penyebab sakit dan meminta kesembuhan dari Tuhan. Akan tetapi, seiring dengan perkembangan zaman, tarian ini bukan hanya sekedar ritual untuk meminta kesembuhan orang sakit saja.

Pemimpin ritual ini atau yang membawakannya adalah harus seorang dukun atau sesepuh yang dituakan dalam lingkungan tersebut.

Fungsi Tarian Monong

Tarian yang biasanya dipimpin oleh seorang dukun

Pada saat ini, tari monong sudah menjadi salah satu kesenian tari tradisional Indonesia yang berasal dari Kalimantan Barat. Selain difungsikan sebagai tarian ritual, monong juga sering dipertunjukkan dalam acara adat Balian dan Bemanang, penyambutan tamu, dan upacara lainnya.

Bukan hanya itu saja, tarian monong juga sering dipertunjukkan sebagai media hiburan untuk masyarakat setempat. Bisa juga untuk melestarikan kebudayaan dari Suku Dayak agar tidak terjadi kepunahan.

Masyarakat Suku Dayak memang sangat mengandalkan penggunaan ritual ini sesuai kepercayaan yang mereka kenal dan yakini. Tidak jauh berbeda dengan penjelasan yang saya berikan diatas, tujuan dari tarian ini adalah untuk penghilang pengaruh roh jahat sebagai penyebab orang sakit, sial, bahkan meninggal.

Gerakan Tari Monong

Tarian yang bertujuan untuk meminta pertolongan kepada Tuhan

Tarian ini mempunyai gerakan yang cenderung menekankan dimana seorang dukun melakukan ritual penyembuhan. Gerakan tersebut merupakan ketika si dukun melakukan pembacaan mantra dan menarik saat prosesi ritual dimulai.

Oleh sebab itu, tarian ini sangat kental sekali dengan nuansa mistis. Ketika pementasannya dimulai, maka para penari akan dibalut dengan pakaian adat khas Suku Dayak Kalimantan Barat.

Mereka juga akan dilengkapi dengan berbagai macam alat yang dipakai untuk melakukan ritual. Bukan hanya itu saja, tarian ini juga akan diiringi alunan musik tradisional Suku Dayak agar suasananya lebih meriah dan hidup.

Baca Juga Tari Kecak

Kostum Tari Monong

Pakian adat khas Dayak Kalbar yang biasanya digunakan dalam tari monong

Para penari monong di setiap pertunjukan biasanya akan memakai pakaian khas Suku Dayak Kalimantan Barat yang sangat unik dan menarik.

Untuk pakaiannya terdiri antara lain:

  • Jarik lereng.
  • Ikat kepala.
  • Kalung kace.
  • Celana pancen.
  • Sebilah pedang atau mandau.
  • Tameng khas Suku Dayak.
  • Sumping lawe.
  • Kelat bahu.
  • Sampur cinde.
  • Epek timang.
  • Boro mote.
  • Sabuk.

Properti Tari Monong

Peralatan yang biasanya digunakan dalam tarian monong

Selain menggunakan pakaian khas Suku Dayak, para penari monong juga akan menggunakan berbagai macam properti dan aksesoris yang dipakai dalam ritual. Untuk aksesorisnya sendiri berupa perisai dan mandau (peralatan perang khas Suku Dayak).

Sementara properti tambahannya dapat berupa pedang, piring, dan juga selendang.

Alat Musik Tari Monong

Alat musik tari monong sape yang mirip dengan gitar

Tarian ini biasanya akan diiringi oleh beberapa alat musik tradisional, jampi-jampi yang mengiringi tarian semata-mata hanya ditujukan kepada Sang Pencipta. Tujuannya tidak lain hanyalah supaya si penderita sakit memperoleh kesembuhan.

Berbagai macam bunyi musik pengiring akan membuat suasana pertunjukan lebih hidup, serta menambah nuansa kemistisannya.

Salah satu jenis alat musik yang digunakan untuk mengiringi tarian ini adalah sape, yaitu alat musik khas yang dipakai pada tari-tarian dalam masyarakat Dayak. Untuk persebaran jenis alat musik ini telah mencapai daerah Malinau, Kutai Barat, hingga Samarinda.

Alat musik sape ini bentuknya hampir sama dengan gitar jika dilihat, sebab cara memainkannya juga dengan dipetik. Alat musik sape jamak ini dipakai dalam mengiringi acara hajatan atau tarian oleh suku Dayak.

Baca Juga Kumpulan Tari Dayak

Keunikan Tari Monong

Keunikan yang dimiliki tarian adat Kalimantan Barat

Salah satu pembeda dari tarian monong ini adalah dari segi gerakannya yang sangat berbeda dengan tarian adat lainnya. Tarian ini menampilkan gerak tari seperti seorang dukun yang sedang melakukan prosesi penyembuhan kepada orang yang sakit, sehingga nuansanya sangat kental dengan mistis dan magis.

Selain itu, keunikan lain dari tarian monong ini adalah gerakan hentakan kaki dan gerakan tangan yang diiringi oleh mantra-mantra yang memakai bahasa Suku Dayak. Oleh sebab itu, tidak semua orang bisa mengerti arti dan maksudnya, serta hanya dapat dipahami oleh sesepuh-sesepuh Suku Dayak saja.

Nilai sakral yang tertanam juga menjadi ciri khas, sebab khususnya hanya dimiliki oleh tarian ini. Isi yang terkandung berupa permohonan kepada Tuhan agar senantiasa mengangkat penyakit yang diderita seseorang.

Pola Lantai Tari Monong

Jenis pola lantai yang digunakan oleh tarian adat Suku Dayak

Nah, pasti dari Anda banyak sekali yang bertanya-tanya tentang pola lantai apa sih yang digunakan dalam tari monong? Secara pastinya, tari monong menggunakan pola lantai lurus dan pola lantai melengkung.

Perkembangan Tari Monong

Perkembangan yang terjadi pada tari adat monong sesuai zaman

Seiring dengan semakin majunya zaman, tarian monong saat ini semakin diminati dan dikenal oleh masyarakat luas. Sebab bukan hanya menjadi sekedar tarian dalam ritual penyembuhan penyakit saja, namun bisa menjadi sarana hiburan bagi masyarakat Suku Dayak.

Perkembangan penggunaan tarian ini juga menjadi sangat beragam, mulai untuk penyambutan tamu, upacara adat, hiburan, pertunjukan dalam upacara Balian / Bemanang, hingga menjadi festival pawai budaya setempat.

Pastinya sangat banyak kreasi dan variasi dalam transformasi (gerakan) ketika pementasannya. Tujuannya tidak lain hanyalah sebagai upaya pelestarian kebudayaan dan kesenian tradisional Suku Dayak Kalimantan Barat agar tidak hilang tergerus zaman.

Akhirnya tari ini sudah berubah menjadi jenis tarian tradisional yang diakui sebagai warisan budaya Indonesia yang berasal dari Kalimantan Barat. Macam-macam kesenian dan bentuk kebudayaan dari Suku Dayak di Kalimantan bisa dilihat dengan cukup baik melalui pawai dalam suatu acara.

Dengan adanya penjagaan yang kuat dari masyarakat Suku Dayak dalam masalah warisan adat, tarian ini menjadi salah satu kesenian yang masih tetap bertahan bahkan mengalami perkembangan hingga sekarang ini.

Baca Juga Tari Beksan Wireng

Kesimpulan

Nah, dari banyaknya penjelasan yang saya berikan diatas, kesimpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut:

  1. Asal muasal sejarah munculnya tarian ini adalah dari para dukun atau tabib yang membaca mantra sambil menari untuk menyembuhkan masyarakat Suku Dayak yang terkena penyakit.
  2. Fungsi utama tarian ini adalah sebagai saran memohon pertolongan kepada Tuhan untuk menyembuhkan orang yang sedang sakit.
  3. Kostum yang digunakan oleh para penari berupa pakaian adat khas Suku Dayak beserta propertinya.
  4. Alat musik pengiring tari monong adalah sape.
  5. Pola lantai tarian ini adalah pola lurus dan melengkung.

Mungkin hanya itu saja sedikit penjelasan yang dapat saya berikan tentang tarian adat dari daerah Kalimantan Barat ini. Semoga dengan adanya penjelasan ini dapat menambah pengetahuan di bidang budaya dan mempermudah kegiatan belajar Anda.

Tinggalkan komentar