Pembagi Tegangan

Rumus Pembagi Tegangan (Voltage Divider)– Tentunya bagi para pecinta atau yang hobi di dunia elektronika akan kurang lengkap pengetahuannya jika tidak mengetahui apa itu pembagi tegangan.

Secara singkatnya, pembagi tegangan adalah sebuah rangkaian cukup sederhana yang berguna untuk mengubah arus besar menjadi lebih kecil.

Namun di dalam hal ini, terdapat rumus pembagi tegangan (Voltage Divider) yang harus dipahami terlebih dulu. Rumus ini bisa menjadi bahan dasar atau acuan Anda dalam membuat pembagi tegangan.

Lantas seperti apa sih rumus dan juga penjelasan dari pembagi tegangan itu sendiri? Nah, untuk lebih lengkapnya simak saja penjelasan dibawah ini.

Contents

Apa Sih Pembagi Tegangan Itu?

Gambar resistor dalam membagi tegangan

Pembagi tegangan merupakan sebuah rangkaian sederhana yang bisa mengubah arus listrik tegangan besar menjadi tegangan yang lebih kecil.

Fungsi utama dari pembagi tegangan di dalam rangkaian elektronika adalah untuk membagi tegangan input menjadi satu atau beberapa tegangan output yang dibutuhkan oleh komponen lain dalam rangkaian.

Hanya dengan memakai komponen berupa dua buah resistor atau lebih dari tegangan input, maka sudah bisa membuat sebuah rangkaian pembagi tegangan yang sederhana.

Oleh karena itu, pengetahuan tentang rumus pembagi tegangan atau Voltage Divider ini sangat penting serta rangkaian dasar yang harus dimengerti oleh setiap engineer atau penghobi dunia elektronika. Pada dasarnya terdapat dua bagian penting dalam merancang pembagi tegangan, yakni rangkaian dan persamaan pembagi tegangan.

Pelajari Juga! Cara Membuat Rangkaian Paralel

Rangkaian Pembagi Tegangan

Pada dasarnya, rangkaian pembagi tegangan sendiri terdiri dari dua buah komponen resistor yang disusun secara seri. Untuk memudahkan pemahaman Anda tentang rangkaian pembagi tegangan, silahkan perhatikan gambar yang saya berikan dibawah ini.

Gambar pembagi tegangan
teknikelektronika.com

Jika Anda sudah mengamati gambar yang saya berikan diatas, tentunya akan memberikan sedikit gambaran lebih mudah dan simpel di pikiran kalian. Untuk keterangan dari gambar diatas adalah:

Vout = Tegangan arus listrik keluar.

R = Komponen atau hambatan berupa resistor.

Vin = Tegangan arus listrik yang masuk.

Persamaan dan Rumus Pembagi Tegangan

Setelah memahami rangkaian pembagi tegangan, maka Anda harus memahami pula persamaan atau rumus pembagi tegangan itu sendiri. Sebenarnya aturan pembagi tegangan sendiri sangat sederhana, yakni tegangan input akan dibagi secara proporsional sesuai dengan nilai resistansi dua resistor yang dirangkai seri.

Untuk rumusnya coba perhatikan gambar yang saya berikan dibawah ini;

Contoh rumus pembagi tegangan

Dengan keterangan sebagai berikut:

Vout = Vin x (R/ (R1+R2))

Vout = Tegangan arus listrik keluar.

R (1, 2, 3) = Komponen atau hambatan berupa resistor.

Vin = Tegangan arus listrik yang masuk.

Pelajari Juga! Apa Itu Resistor

Contoh Kasus Rangkaian Pembagi Tegangan

Gambar contoh soal penyelesaian

Untuk memudahkan dan memperkuat lagi pemahaman Anda, berikut ini sudah saya berikan beberapa contoh perhitungan pada rangkaian pembagi tegangan.

Contoh Kasus 1

Contoh pertamanya adalah, kita akan memberikan tegangan input atau masukan sebesar 9 V di dalam rangkaian pembagi tegangan tersebut. Kemudian untuk nilai Radalah 100 Ohm dan nilai R2  adalah 220 Ohm, maka berapakah tegangan output dari R1 yang kita peroleh?

Jawaban:

Diketahui:

Vin = 9V

R1 = 1000 Ohm

R2 = 220 Ohm

Vout = ?

Perhitungan:

Vout = Vin x (R1 / (R1+R2))

Vout = 9 x (1000/(1000+220))

Vout = 9 x (1000/1220)

Vout = 9 x 0.82

Vout = 7,38 Volt

Maka dari data diatas, akan diketahui tegangan output dari rangkaian pembagi tegangan adalah 7,38 Volt.

Contoh Kasus 2

Jika saya ingin membuat suatu rangkaian elektronika, maka dalam hal ini saya ingin memperoleh tegangan 2,5 V dari tegangan input 9V dengan memakai rangkaian dasar pembagi tegangan. Maka berapakah nilai R1 dan R2, yang kita butuhkan untuk bisa mendapatkan tegangan sebesar itu?

Jawaban:

Diketahui:

Vin = 9V

Vout = 2,5V

R1 = ?

R2 = ?

Perhitungan akhir:

Cara pertama yang harus kita kerjakan adalah menentukan terlebih dahulu total nilai R yang diperlukan, misalnya 1000 Ohm atau R = R1 + R2 = 1000 Ohm. Maka perlu diketahui juga bahwa Rasio R1 :R ialah sama dengan Rasio V1:V.

Dalam hal  ini, V1 = 2,5V, jadi V1:V = 2,5V/9V= 0,28. Oleh sebab itu, perbandingan rasio R1 :R juga wajib 0,28. Hal ini dikarenakan oleh total nilai R yang kita tentukan adalah 1000 Ohm, maka perbandingannya juga harus R1 /1000=0,28.

Maka hasilnya akan berupa, R1 =280Ohm. Sementara untuk mendapatkan nilai R2 , cukup hanya dengan melakukan pengurangan yakni 1000 Ohm – 280 Ohm = 720 Ohm.

Maka dari hasil perhitungan diatas, nilai R1 dan R2 yang dibutuhkan adalah:

R1 = 280 Ohm.

R2 = 720 Ohm.

Pelajari Juga! Apa Itu Potensiometer

Contoh Kasus 3

Sebuah rangkaian tegangan mempunyai sumber arus sebesar 6V, mempunyai 3 bauh resistor yang disusun seri R1 bernilai 5 Ohm, R2 bernilai 6 Ohm, dan R3 bernilai 7 Ohm. Maka tentukanlah nilai tegangan pada setiap resistor?

Jawaban:

Diketahui:

Vin = 6 Volt

R1 = 5 Ohm

R2 = 6 Ohm

R3 = 7 Ohm

Ditanya:

V1 ?

V2 ?

V3 ?

Perhitungan akhir:

Langkah pertama yang harus dilakukan adalah mencari hambatan total (Rtot) dengan rumus:

Rtot = R1 + R2 + R3

Rtot = 5 + 6 + 7

Rtot = 18 ohm

Selanjutnya, kita tinggal menghitung pembagian tegangan:

V1 = (R1/Rtot) x Vin.

V1 = (5/18) x 6.

Akhir Kata

Nah, mungkin hanya itu saja dulu penjelasan yang dapat saya berikan untuk Anda tentang rumus pembagian tegangan secara singkat. Semoga dengan adanya informasi di dalam artikel ini bisa membantu dan menambah pengetahuan Anda dalam bidang ilmu elektronika.

Tinggalkan komentar