Relay

Riverspace.org – Secara singkatnya, relay merupakan salah satu jenis komponen elektronika yang dijalankan secara listrik. Relay juga termasuk komponen electromechanical (elektronik) yang terdiri dari 2 bagian utama, yakni elektromagnet (coil) dan mekanikal (seperangkat kontak sakelar atau switch).

Prinsip yang digunakan relay adalah elektromagnetik untuk bisa menggerakkan kontak saklar. Oleh karena itu, dengan arus listrik yang kecil (low power), bisa menghantarkan arus listrik yang bertegangan lebih tinggi.

Contohnya, dengan relay yang memakai elektromagnetik 5V dan 50 mA, maka bisa menggerakkan armature relay (berguna sebagai saklarnya) untuk menghantarkan listrik sebesar 220V 2A.

Bagaimana, menarik untuk dipelajari kan komponen elektro satu ini? Jika penasaran simak saja penjelasan yang saya berikan dibawah ini sebagai tambahan pengetahuan.

Contents

Pengertian Relay

Gambar pengertian komponen relay

Pasti banyak yang bertanya-tanya tentang apa sih relay itu? Jika dijelaskan dengan sederhana, relay merupakan suatu komponen elektronik yang digunakan sebagai sakelar elektrik.

Relay sendiri bisa berfungsi atau bekerja jika ada arus listrik yang mengalir melewatinya. Dengan adanya relay, akan membuat komponen bisa mengendalikan arus listrik yang bertegangan besar. Selain itu, relay juga termasuk satu bagian elektronika yang bisa mengimplementasikan Logical Switching.

Namun jika masih bingung dengan keterangan diatas, saya simpelkan lagi biar cepet pahamnya ya, hehe.

Relay merupakan sebuah elektromekanis yang bisa memberikan pergerakan mekanis ketika mendapatkan sebuah arus listrik. Penjelasannya sebagai berikut yak!

  • Alat yang menggunakan gaya elektromagnetik untuk bisa menonaktifkan atau mengaktifkan saklar.
  • Saklar yang digerakkan menggunakan cara mekanik melalui arus listrik.

Komponen Relay

Seperti yang telah saya singgung diatas, relay merupakan suatu komponen elektronika yang mempunyai peran cukup penting dalam sebuah sistem elektronika berbentuk rangkaian.

Komponen relay sendiri mempunyai 3 bagian utama, yakni:

  1. Common, merupakan bagian yang berguna untuk menyambung Normally Close (untuk keadaan normal(.
  2. Koil, atau yang biasa disebut kumparan merupakan sebuah komponen utama relay yang digunakan untuk menciptakan medan magnet.
  3. Kontak, mempunyai dua bagian, yakni Normally Open dan Normally Close.

Catatan! khusus untuk Normally Open dan Normally Close mempunyai pengertian sebagai berikut:

Normally Closed (NC) Normally Close adalah suatu kondisi awal sebelum saklar diaktifkan maka akan selalu berada di posisi Close atau tertutup.
Normally Open (NO) Normally Open adalah suatu kondisi awal sebelum saklar diaktifkan maka akan selalu berada di posisi Open atau terbuka.

 

Gambar Simbol Relay

Contoh bentuk dan simbol relay

 

Agar lebih memahami tentang simbol relay diatas kami sudah sertakan gambar bentuk relay beserta simbol relay, dengan melihat simbol relay diatas nantinya anda akan lebih paham.

Sedangkan bentuk relay sendiri memiliki fisik kotak kecil seperti gambar yang saya berikan diatas, namun bisa juga berbeda-beda, tergantung dari penggunanya nanti. Apabila sudah paham dan mengerti mengenai simbol relay dibawah ini ada fungsi relay.

Fungsi Relay

Gambar penggunaan relay pada mobil

Setelah mengetahui atau memahami secara singkat dari pengertian komponen relay, lantas apa saja fungsi dari relay? Beberapa fungsi utama dari relay adalah sebagai berikut:

  • Bisa digunakan untuk mengendalikan sirkuit dengan arus listrik yang besar dengan memakai bantuan sinyal tegangan rendah.
  • Dapat memberikan penundaan waktu (Time Delay Function).
  • Bisa mengoperasikan fungsi logika (Logical Function) seperti manusia.
  • Dapat melindungi sakelar atau rangkaian elektronik lain dari adanya konsleting atau kelebihan arus listrik.
  • Bisa memperpanjang umur penggunaan saklar.

Nah, terlepas dari fungsi utamanya diatas, relay juga memiliki beberapa fungsi berdasarkan penggunaannya, antara lain:

1. Fungsi Relay Pada Panel Listrik

Di dalam panel listrik, pada umumnya memiliki banyak relay yang berguna untuk mengendalikan kontaktor. Sebab kontaktor inilah yang mempunyai kapasitas arus yang bisa sangat besar.

Untuk kontrol utamanya sendiri dapat berupa PLC (programmable logic control) yang umumnya memiliki kapasitas arus yang sangat besar. Kontrol utama berupa PLC, namun PLC ini tidak akan langsung mengendalikan kontaktor yang punya kapasitas arus besar.

Oleh sebab itu, relay ini berfungsi sebagai perantara salah satu bagian untuk bisa mengontrol arus tersebut.

Pada panel listrik, komponen relay umumnya akan digunakan untuk sebuah interlock. Interlock sendiri sebuah sirkuit yang mempunyai fungsi untuk mengamankan proses kerja pada sirkuit itu sendiri. Seperti dalam mencegah intervensi apabila ada dua atau lebih kondisi berbeda supaya tidak bekerja dalam waktu yang sama.

Misalnya, sirkuit kontaktor berguna untuk mengalirkan listrik dari PLN (atau genset misalnya). Pastinya tegangan keluar (output) yang dialirkan nantinya hanya dari satu sumber saja, tidak keduanya.

Dalam hal ini coba bayangkan, jika output dari dua genset secara langsung dihubungkan ke beban, maka disini interlock akan menjalankan fungsinya.

2. Fungsi Relay Pada Mobil

Prinsip kerja relay pada motor, mobil atau kendaraan lainnya sebenarnya tetap memanfaatkan cara kerja elektromagnetik untuk bisa memindahkan kontak pada relay. Kurang lebih cara kerjanya sama ketika diaplikasikan dalam panel listrik.

Relay di dalam mobil berfungsi untuk mengontrol arus besar hanya dengan menggunakan sumber arus kecil. Jika mobil atau motor dinyalakan menggunakan kunci dari kontak starter, maka dibutuhkan arus yang besar untuk memutar motor starter tersebut, sehingga digunakanlah relay ketika proses ini.

3. Fungsi Relay Starter Mobil

Fungsi ketiga ini sebenarnya kelanjutan dari fungsi sebelumnya, namun penjelasannya sedikit lebih teknis.

Komponen relay seperti kunci kontak, saklar lampu, dan alat-alat pengontrol lainnya yang ada di dalam kendaraan mempunyai spesifikasi tersendiri (sesuai dengan prosedur pabriknya). Misalnya, di dalam sebuah saklar untuk bisa menyalakan lampu biasanya mempunyai spesifikasi sebesar 10 Ampere.

Apabila suatu waktu kita ingin menambah jumlah lampu, maka arus yang dipakai tentunya akan jadi lebih besar. Jika tetap dipaksa menggunakan saklar, maka akan timbul kemungkinan saklar menjadi meleleh, maka disinilah relay akan dibutuhkan.

Relay yang digunakan pada mobil sendiri biasanya berupa relay hella dengan keuntungan:

  1. Dapat memperpanjang usia saklar, sebab beban saklar utama menjadi lebih ringan.
  2. Dapat berguna sebagai relay starter pada mobil.
  3. Bisa digunakan sebagai kunci pengaman tambahan.
  4. Dapat difungsikan secara kombinasi dengan rangkaian tertentu.
  5. Dapat digunakan untuk aksesoris pendukung, seperti memperkencang suara klakson dan menambah jumlah klakson.

4. Fungsi Relay Pada Klakson

Ngelanjutin bagian klakson diatas ya, hehe. Sebenarnya banyak yang salah paham jika fungsi relay pada klakson motor, mobil dan kendaraan lainnya adalah supaya aki tidak cepat aus atau rusak.

Padahal malah ketika sumber listriknya masih sama (aki), tetap saja akan membuat aki menjadi aus atau soak. Bukan hanya itu saja, bahkan bisa lebih lagi jika dipasang relay klakson, sebab relay klakson memerlukan arus listrik supaya bisa bekerja.

Oleh karena itu, relay pada klakson lebih tepat adalah supaya tidak merusak switch atau saklar pada kendaraan. Misalnya pada klakson jenis horn, biasanya akan menggunakan tenaga listrik aftermarket yang mempunyai bentuk lebih besar dan suara yang lebih nyaring.

Maka dalam hal ini tidak mengherankan jika penggunaan daya listrik akan semakin besar, bahkan ada yang mencapai 6 Ampere. Sebab itulah, saklar sangat tidak cocok (atau kurang awet dalam pemakaian).

Bahkan penjelasan diatas hanyalah baru satu klakson jenis keong saja lo ya, coba bayangkan jika ditambah satu klakson lagi. Tentunya otomatis arus yang dibutuhkan oleh relay akan semakin bertambah lagi.

Pelajari Juga! Cara Pasang Relay Klakson

Keuntungan Menggunakan Relay

Gambar keuntungan memakai relay

Jika sudah memahami dari penjelasan fungsi dari relay diatas, tentunya sudah bisa menyimpulkan apa saja keuntungan yang bisa didapat dari penggunaan relay. Keuntungan yang diberikan dari relay adalah sebagai berikut:

  • Komponen relay bisa menggunakan arus listrik kecil untuk bisa mengendalikan alat yang memiliki arus listrik besar.
  • Dengan adanya sebuah sinyal kontol, maka relay akan bisa mengendalikan lebih dari satu kontak komponen.
  • Relay juga bisa mengaktifkan atau menonaktifkan peralatan yang sulit, bahkan tidak bisa dijangkau.
  • Komponen relay bisa mengamankan, atau mengisolasi bahaya tegangan tinggi dari manusia. Sebab rangkaian tegangan tinggi akan dikendalikan secara perantara oleh relay melalui tegangan rendah.

Macam-Macam Relay

Gambar macam-macam komponen relay

Relay merupakan komponen yang cukup penting untuk dipasang pada saklar atau rangkaian elektronik lainnya. Nah, relay sendiri memiliki beberapa jenis yang mungkin kita belum mengetahuinya.

Berikut ini beberapa jenis dari komponen elektronik bernama relay:

1. Relay Elektromagnetik

Relay elektromagnetik merupakan jenis relay yang dirancang menggunakan komponen listrik mekanik dan magnetic. Terdapat juga coil untuk operasi dan kontak mekanik, maka dari itu juga sebab ketika coil diaktifkan oleh sistem supply, maka kontak mekanis ini akan terbuka.

2. Relay Induksi

Relay induksi merupakan sebuah komponen pelindung dalam aliran arus listrik AC dan DC. Untuk gerakan yang terjadi pada kontak mekanis ini didapatkan dari konduktor berupa cawan bergeser melalui interaksi fluks elektromagnetik.

3. Relay Penahan Magnet

Jenis relay ini merupakan sebuah relay penahan magnet, yakni relay yang menggunakan magnet permanen dengan remitansi yang tinggi. Hal ini dimaksudkan untuk membuat arus listrik menjadi tetap stabil, maka dari itu relay jenis ini bisa melindungi rangkaiannya dari konsleting listrik atau kelebihan arus listrik.

4. Relay Daya Tarik

Relay jenis ini bisa digunakan pada aliran arus listrik bertipe AC (bolak-balik) dan DC (searah). besi yang ada di dalam relay tersebut akan tertarik pada saat coil dialiri dengan arus listrik.

Hal itu akan bisa membuatnya menjadi sebuah pendorong ke arah amature dan terjadinya perubahan posisi dan off menjadi on. Selain itu, relay ini tidak mempunyai waktu delay sehingga sangat cocok untuk digunakan untuk operasi instan.

5. Solid State Relay (SSR)

Jenis relay ini memakai komponen solid state supaya bisa melakukan operasi switching tanpa memindahkan bagian apapun. Hal ini bisa terjadi sebab energi kontrl yang diperlukan jauh lebih rendah jika dibandingkan relay elektromagnetik.

6. Relay Hibrida

Relay jenis ini terdiri dari relay elektromagnetik dan beberapa komponen elektronik lainnya. Pada umumnya bagian input relay ini berisikan rangkaian elektronik yang bisa melakukan perbaikan dan fungsi kontrol.

7. Relay Thermal

Jenis relay ini mempunyai ciri khas apabila efek panas terkena kontak mekanis, maka posisi kotaknya akan berubah posisinya. Relay thermal ini sering digunakan untuk melindungi bagian-bagian komponen, sebab terdiri dari elemen bimetal seperti sensor suhu dan lain-lain.

Misalnya perlindungannya seperti tegangan, daya dan arus listrik. Apabila parameter ini melanggar batasnya, maka akan menghasilkan alarm dan secara otomatis akan mengisolasi rangkaian tertentu.

8. Reed Relay

Jenis relay ini terdiri dari sepasang strip magnetic yang disegel pada tabung gelas. Maka medan magnet yang telah diterapkan pada coil yang melilit ini, membuat strip magnetic bergerak, sehingga terjadinya perubahan posisi pada kontak mekanis.

Jenis Modul Pada Relay

Gambar modul relay

Komponen relay hanya memiliki beberapa modul sederhana di dalamnya. Walaupun tergolong sederhana, akan tetapi fungsi dari alat ini sangat banyak dan bermanfaat sekali. Berikut ini adalah beberapa jenis modul relay, antara lain:

1. Electromagnetic (Coil)

Jenis modul relay ini banyak digunakan sebagai penghantar arus listrik ke iron core (besi) dan serta membuat armature merubah posisi awalnya.

2. Armature

Jenis modul relay satu ini umumnya digunakan sebagai komponen yang berguna untuk merubah kondisi dari relay itu sendiri. Hal ini bisa terjadi sebab berubahnya posisi pada bagian depan armature ke switch contact point.

3. Spring

Modul relay spring biasanya sering digunakan sebagai komponen yang bekerja untuk mengatur kondisi dari armature. Secara singkatnya, apabila ada aliran listrik pada coil, maka spring akan mendorong sisi belakang armature ke atas sehingga merubah posisinya.

4. Switch Contact Point (Saklar)

Switch sendiri adalah sebuah modul relay”pemberi kondisi”, maksudnya pada sakelar relay terdapat dua opsi (Close dan Open). Dalam hal ini, pilihannya berdasarkan dari komponen armature yang dialiri listrik atau tidak.

5. Iron Core (Besi)

Jenis modul iron core (besi) merupakan relay yang biasa dipakai untuk komponen pengendali dari electromagnetic (coil).

Bagaimana Cara Kerja Rangkaian Relay?

Gambar cara kerja relay

Rangkaian relay sendiri terdiri dari beberapa modul yang telah sedikit saya jelaskan sebelumnya. Jadi, rangkaian ini berfungsi supaya relay bisa bekerja pada sebuah sakelar atau perangkat elektronik lainnya.

Supaya relay bisa bekerja atau beroperasi pada suatu saklar, maka proses kerja dari komponen-komponen di dalamnya adalah sebagai berikut:

  1. Jika berdasarkan rangkaian tersebut, terdapat sebuah iron core (besi) dililitkan pada electromagnetic (coil) yang bisa berguna untuk mengendalikannya.
  2. Sebelum switch contact point menempati posisi Normally Close atau terputus dari arus listrik.
  3. Pada saat coil tersebut diberi arus listrik, maka akan timbul gaya elektromagnetik yang bisa menarik armature untuk mengubah switch contact point.
  4. Artinya, kini switch contact point sudah berada pada posisi Normally Open, sehingga bisa menghantarkan arus listrik.
  5. Ketika coil tersebut sudah tidak dialiri arus listrik, maka armature akan kembali lagi pada posisi Normally Close.

Pada dasarnya, coil yang dipakai oleh relay untuk mengubah switch contact point ke posisi NC hanya memerlukan arus listrik yang kecil.

Pelajari Juga! Apa Itu Rheostat

Jenis Relay Berdasarkan Jumlah Pole dan Throw

Relay pole dan throw

Nama Pole dan Throw sendiri berlaku juga pada komponen relay, sebab ia termasuk salah satu komponen dari saklar.

  • Pole: Maksudnya adalah banyaknya kontak yang sudah dimiliki oleh suatu relay.
  • Throw: Maksudnya adalah banyaknya kondisi yang dimiliki oleh suatu kontak.

Namun relay juga memiliki jenis yang berbeda berdasarkan jumlah Pole dan Throw-nya, apa saja itu? Berikut ini saya jelaskan lebih rinci untuk Anda:

1. Single Pole Single Throw (SPST)

Jenis single pole single throw ini, komponen relay mempunyai empat kaki terminal, dua diantaranya sebagai kontak point dan sisanya untuk electromagnet atau coil. Sedangkan dua terminal sisanya digunakan sebagai kontak point, satu sebagai pole dan sisanya untuk throw.

2. Single Pole Double Throw (SPDT)

Berbeda dengan jenis pertama, untuk jenis Single Pole Double Throw ini, komponen relay mempunyai lima kaki terminal.

Tiga terminal kaki diantaranya sebagai kontak point dan sisanya untuk electromagnet atau coil. Sedangkan untuk tiga terminal kaki sisanya digunakan sebagai kontak point, dua untuk saklar Single Pole Double Throw.

3.Double Pole Single Throw (DPST)

Jenis Double Pole Single Throw ini, komponen relay mempunyai delapan kaki terminal.

Untuk enam kaki diantaranya digunakan sebagai kontak point, dan sisanya untuk electromagnet atau coil. Sedangkan empat terminal kaki sisanya digunakan sebagai kontak point, dua untuk saklar Single Pole Double Throw.

4. Double Pole Double Throw

Jenis Double Pole Double Throw ini, komponen relay mempunyai dua belas kaki terminal.

Untuk enam diantaranya digunakan sebagai kontak point, dan sisanya untuk electromagnet atau coil. Sedangkan enam terminal sisanya digunakan sebagai kontak point, dua untuk saklar Single Pole Double Throw.

Apa Perbedaan Relay Dengan Kontaktor?

Gambar perbedaan dan persamaan
Perbedaan dan Persamaan relay

Meskipun sudah banyak yang mengetahui apa itu relay, namun nyatanya masih ada sebagian orang yang masih bingung tentang perbedaan relay dan kontaktor. Bahkan tidak sedikit juga yang kerap terbalik-balik tentang pengertiannya.

Sebab di antara relay dan kontaktor memiliki persamaan sebagai berikut:

  1. Keduanya sama-sama memiliki sistem Normally Open dan Normally Close.
  2. Keduanya sama-sama memiliki sistem coil yang aktif apabila dialiri arus listrik.

Sedangkan perbedaan dari relay dan kontaktor antara lain:

Relay Kontaktor
Bentuk fisik relay kecil Bentuk fisik kontaktor lebih besar dari relay
Komponen relay untuk control (seperti PLC) Kontaktor biasa digunakan untuk motor 3 Fasa

Keterangan:

Jika dilihat dari fisiknya, kontaktor mempunyai bentuk dan ukuran yang lebih besar dari pada relay.

Kontaktor sendiri termasuk salah satu komponen untuk alat bantu sistem motor induksi (3 fasa). Sementara relay termasuk salah satu materiall atau komponen sebuah sistem kontrol (PLC).

Berapa Sih Harga Relay?

Gambar contoh harga relay

Sebenarnya, berapa sih harga komponen relay ini? Untuk masalah harga, sebenarnya tidak terlalu mahal sih, masih tergolong terjangkau kok, namun tergantung jenis penggunaannya ya.

Contohnya:

  • Relay omron.
  • Relay klakson.
  • Relay arduino.
  • Dan lain-lain.

Kisaran harga relay kurang lebih mulai 50 ribu hingga 500 ribu, tidak menutup kemungkinan bisa lebih juga.

Namun apakah Anda mengalami kebingungan dalam memilih relay yang bagus? Berikut ini saya berikan cara memilih relay yang sesuai dengan penggunaannya, antara lain:

  1. Jumlah dan jenis kontak (NO, NC, Chang-over).
  2. Rating kontak (kemampuan arus kontak).
  3. Rating tegangan dari kontak.
  4. Tegangan coil.
  5. Jenis kemasan.
  6. Cara pemasangan (soket, rel dll).
  7. Waktu switching (jika kecepatan diperlukan).
  8. Proteksi kontak dan coil.
  9. Isolasi antara kontak dengan coil dan sebagainya.

Pelajari Juga! Apa Itu Resistor

Akhir Kata

Kesimpulan yang bisa saya tarik dari banyaknya penjelasan diatas adalah, dengan relay maka arus listrik pada saklar atau rangkaian elektronik lainnya akan aman terkendali. Selain itu, bisa juga memperpanjang usia dari sakelar itu sendiri.

Komponen relay memiliki kemampuan fungsi logika dan bisa memberikan penundaan waktu. Oleh sebab itu, relay menjadi salah satu komponen yang sangat penting dipakai pada sakelar atau rangkaian listrik lainnya.

Nah, mungkin hanya itu saja penjelasan yang dapat saya berikan kepada Anda tentang apa itu relay secara lengkap dan sejelas mungkin, hehe. Semoga dengan adanya artikel ini bisa membantu dan menambah pengetahuan Anda dalam dunia elektronika.

Tinggalkan komentar