Pengertian Pantun

Pantun merupakan salah satu karya sastra yang menjadi salah satu kekayaan yang kita miliki. Menjaga dan melestarikannya menjadi kewajiban kita sebagai generasi penerus. Mulai dari pengertian pantun sampai contoh dari pantun tersebut kita harus paham dan mengerti.

Dibandingkan dengan karya sastra lain, kita akan mudah membedakan antara karya sastra lain dan karya sastra pantun. Hal ini dikarenakan keunikan yang ada pada pantun itu sendiri. Dimana pantun mempunyai sajak A B A B sebagai ciri utamanya.

Nah untuk lebih dalam lagi, berikut ini penjelasan pengertian pantun dan beberapa hal yang berkaitan dengan pantun.Yuk Simak!

Contents

Apa Itu Pantun?

Seperti yang sudah dijelaskan diatas, pantun merupakan salah satu karya sastra yang terikat pada aturan. Awal mulanya pantun merupakan sastra lisan, masyarakat zaman dulu sudah terbiasa berbalas pantun.

Mereka mengucapkan pantun secara langsung dengan lisan tanpa pikir panjang. Namun seiring berjalannya waktu, sekarang sering sekali dijumpai pantun yang tertulis.

Haji Ibrahim Datuk Kaya Muda Riau adalah seorang sastrawan yang hidup sezaman dengan Raja Ali Haji yang merupakan orang pertama yang berhasil membukukan sastra lisan. Antologi pantun pertama tersebut diberi judul “Perhimpunan Pantun-Pantun Melayu”

Ciri unik dari pantun juga antara lain pantun tidak menyertakan nama penggubahnya. Karena penyebaran pantun dilakukan melalui mulut ke mulut.

Pantun merupakan puisi lama, yang sudah menjadi budaya di Nusantara. Hampir di setiap daerah mempunyai pantun. Pantun berasal dari bahasa Minangkabau yang jika diterjemahkan menjadi penuntun.

Walaupun di setiap daerah mempunyai pantun, akan tetapi pantun di setiap daerah mempunyai nama yang berbeda-beda. Dalam bahasa Jawa, pantun disebut dengan kata Parikan. Sedangkan dalam bahasa Jawa kuno, Tuntun berarti benang atau Atuntun yang berarti teratur serta Matuntun yang memiliki arti memimpin.

Unsur-Unsur Pantun

Sama seperti karya sastra lainnya, pantun juga mempunyai unsur-unsur yang menjadi penopang adanya pantun. Unsur pantun dibagi menjadi 2, yakni unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik.

1. Unsur intrinsik

Unsur intrinsik merupakan unsur yang asalnya dari struktur pantun itu sendiri. Unsur intrinsik pantun antara lain adalah tokoh, tema, setting atau latar, amanat, tempat dan waktu, plot atau alur, dan lain sebagainya.

Ciri khas pantun sebagai unsur intrinsik yaitu rima. Rima dalam pantun memiliki akhiran yang sama, dan inilah yang mampu menjadi daya tarik pantun bagi para penikmatnya.

2. Unsur ekstrinsik pantun

Unsur ekstrinsik adalah unsur yang asalnya dari luar struktur pantun. Unsur ekstrinsik disebut juga sebagai latar belakang atau keadaan yang menjadi penyebab dibuatnya pantun.

Unsur ekstrinsik merupakan bagian yang sangat penting yang bisa jadi penentu isi pantun. Untuk menjadi penguat unsur ini harus disertai juga dengan unsur intrinsik yang merupakan struktur dari pantun itu sendiri.

Peranan dan Fungsi Pantun

Setiap karya sastra yang dibuat tentunya mempunyai peranan dan fungsinya, begitu juga pantun. Pantun memiliki peranan dan fungsi sebagai berikut.

  1. Pantun tercipta sebagai alat pemelihara bahasa.
  2. Jika orang masih melestarikan pantun,itu berarti dia sudah berusaha menjaga fungsi kata dan mampu menjaga alur berfikir. Karena sebelum membuat pantun jenis apa saja, seniman pantun akan memilih kata yang cocok untuk pantun tersebut.
  3. Pantun melatih seseorang berfikir terkait makna yang akan disampaikan,kata yang ingin diucapkan pada orang yang dituju supaya tidak menyakitkan.
  4. Orang yang berpantun akan terlatih berfikir asosiatif. Dia akan sangat teliti dan hati-hati dalam mengambil tatanan kata, karena kata yang dipilihnya akan saling berkaitan dengan kata yang lain.
  5. Dalam segi pergaulan, pantun mempunyai fungsi yang kuat, itulah yang menjadi sebab pantun tetap enak untuk digunakan dalam berkomunikasi.
  6. Pantun juga menunjukkan kecepatan dalam berfikir serta memainkan kata- kata.Secara umum, peran sosial pantun menjadi alat penguat penyampaian pesan.
  7. Pantun bisa menjadi penjaga dan sebagai media kebudayaan untuk memperkenalkan juga memastikan nilai-nilai adat istiadat tetap ada.

Struktur Pantun

Sama dengan karya sastra lain, pantun juga mempunyai struktur yang membangun untuk menjadi pantun itu sendiri. Berikut ini merupakan struktur pantun.

  1. Bait, merupakan banyaknya baris dalam pantun.
  2. Baris/larik, merupakan kumpulan beberapa kata yang mempunyai arti dan bisa membentuk sampiran dan isi.
  3. Kata, merupakan gabungan suku kata yang mempunyai arti.
  4. Suku kata, merupakan penggalan bunyi dari kata dalam satu ketukan.
  5. Rima, merupakan sebuah huruf vokal terakhir dalam pantun.
  6. Sampiran, merupakan bagian pantun yang terletak pada baris 1 dan 2.
  7. Isi, merupakan bagian pantun yang terletak pada baris ke 3 dan 4

Ciri-Ciri Pantun

Tidak semua karya sastra bisa disebut sebagai pantun, harus memenuhi beberapa ciri berikut ini.

  1. Terdiri dari empat baris di setiap baitnya
  2. Memiliki pola
  3. Memiliki sampiran dan isi
  4. Tidak ada nama penulis

Jenis Jenis Pantun

Setelah paham ciri-ciri dari pantun, mungkin harus mengetahui jenis-jenis pantun yang biasa diucapkan maupun dituliskan seseorang. 

Berikut ini adalah jenis-jenis pantun berdasarkan tema isinya.

  1. Pantun Jenaka
  2. Pantun Lucu
  3. Pantun Romantis
  4. Pantun Nasehat
  5. Pantun Adat
  6. Pantun Peribahasa
  7. Pantun Agama
  8. Pantun Teka-Teki

Contoh Pantun

Jalan-jalan ke Tanah Deli

Perginya dengan si Sonya

Nona Santi cantik sekali

Kalau boleh tau siapa yang punya


Dalam membuat pantun kita harus memperhatikan beberapa hal yang berkaitan dengan pantun. Hal itu bertujuan agar pantun yang dibuat bisa dipahami oleh penikmatnya.

Demikian penjelasan terkait pengertian pantun, kalau kamu ada saran lain komen di kolom komentar ya.

Tinggalkan komentar