Daur Hidup Sapi

Riverspace.org – Banyak sekali hewan di dunia ini yang mengalami daur hidup tanpa metamorfosis, salah satunya adalah siklus daur hidup sapi. Artinya apa, hewan-hewan tersebut ketika melakukan fase daur hidup bentuk fisik atau tubuhnya tidak mengalami perubahan. Baca Juga: Daur Hidup Kecoa

Sapi sendiri termasuk hewan ternak yang banyak dimanfaatkan oleh manusia, mulai dari daging hingga tenaganya. Namun di Pulau Dewata Bali, sapi merupakan hewan yang dianggap suci.

Namun untuk masyarakat umum, sapi memiliki banyak manfaat bagi kehidupan manusia. Lantas seperti apa sih daur hidup dari hewan sapi itu?

Biar nggak penasaran, yuk langsung aja kepoin keterangan dibawah ini.

Contents

Siklus Daur Hidup Sapi

Ilustrasi skema daur hidup sapi

Sapi adalah hewan ternak yang termasuk anggota suku Bovidae serta termasuk anak suku Bovinae. Biasanya sapi yang sudah di kebiri akan digunakan untuk membajak sawah serta dinamakan lembu.

Sapi akan dipelihara oleh manusia untuk diambil berbagai manfaatnya, seperti susu, daging, tenaga dan juga kotoran dipakai sebagai pupuk.

Akan tetapi, sebelum menjadi sapi dewasa, mereka akan melalui fase atau tahapan terlebih dahulu yang dinamakan daur hidup. Daur hidup sapi sendiri akan dimulai sejak anak sapi dilahirkan hingga menjadi dewasa dan mati.

Terdapat beberapa tahapan dalam siklus daur hidup hewan sapi ini, yakni anak sapi -> sapi dara (remaja) -> sapi dewasa -> kembali ke anak sapi lagi. Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah fase-fase dari siklus daur hidup sapi.

Pelajari Juga Yuk! Daur Hidup Katak

1. Fase Anak Sapi (Pedet)

Anak sapi yang baru saja dilahirkan tentunya akan membutuhkan induknya untuk bisa bertumbuh dan berkembang. Perawatan yang optimal ketika anak sapi baru dilahirkan sangatlah penting.

Di dalam merawat anak sapi (pedet) dengan optimal akan menjadi replacement stock yang optimal juga. Sebab ketika baru dilahirkan, kondisi anak sapi sangat kritis serta membutuhkan susu dari induknya dan diakhiri dengan penyapihan seperti manusia.

Untuk waktu yang sesuai dalam melakukan penyapihan pada anak sapi bukan didasarkan pada umurnya, namun kemampuannya mengkonsumsi konsentrat. Waktunya pun cukup bervariasi, ada yang 4 minggu, ada yang diatas 10 minggu.

Namun untuk patokan makanan yang dikonsumsi anak sapi supaya bisa disapih adalah mampu memakan 0,5 hingga 1 kg konsentrat dalam 3x sehari. Sementara untuk lama penyapihan anak sapi berkisar 3 hingga 7 hari.

2. Fase Sapi Remaja (Dara)

Patokan sapi yang sudah dara atau remaja adalah ketika sapi yang sudah disapih hingga lektasi pertama kali (umumnya menginjak usia 9 bulan hingga melahirkan pertama kali).

Tubuh sapi akan mencapai kedewasaan ketika memasuki usia 15 hingga 18 bulan dan sudah siap melakukan perkawinan. Sapi merupakan salah satu hewan yang mempunyai sistem perkembangbiakan generatif pada hewan memerlukan proses fertilisasi dua sel kelamin.

Sapi bermutu bisa dihasilkan dari jenis pakan hijau yang cukup dan konsentrat yang berkualitas baik. Apabila kekurangan perawatan ketika masa pertumbuhan, maka akan mengakibatkan sapi susah mengandung serta sapi yang dilahirkan kecil, lemah dan produksi susunya pun akan rendah.

Untuk tanda alat kelamin sapi sudah memasuki kedewasaan adalah sebagai berikut:

  • Vulva akan nampak bengkak, berwarna merah, hangat dan keluar lender.
  • Pekanya yang bertambah (mudah terangsang).
  • Diam apabila dinaiki pejantan.
  • Nampak gelisah (mengangkat ekor dan sering mengemoh).

3. Fase Sapi Dewasa

Sapi remaja sudah bisa dikatakan menjadi dewasa ketika sudah mengalami masa pubertas dan reproduksi sudah dimulai. Masa pubertas akan bisa dilihat ketika akan ditandai dengan fase birahi (estrus) fase ini sendiri terbagi menjadi 4, yakni proestrus, estrus, postestrus dan diestrus.

Siklus estrus bisa dikontrol oleh hormon yang kompleks melalui sistem endokrinologi. Biasanya akan berlangsung sekitar 18 hingga 20 hari.

Jika siklusnya terlalu pendek, maka biasanya terdapat kelainan dan jika terlalu lama mencapai 30-35 hari disebut dengan fase heat serta terjadinya kematian embrio.

  • Fase Proestrus

Fase ini adalah periode sebelum memasuki birahi antara regresi corpus luteum (CL) diantara siklus estrus dengan mengalami perkembangan folikel atau folikullgeneis.

Folike tersebut akan distimulasi oleh Follicle Stimulating Hormone (FSH) dan Lutenizing Hormonone (LH) untuk memproduksi estrogen dihasilkan dari sel yang membentuk dinding folikel.

  • Fase Estrus

Fase ini biasanya akan ditandai dengan keinginan kelamin menerima pejantan untuk kopulasi. Akan terjadi pematangan folikel dan telur, sementara untuk fase ini terjadi tidak terlalu lama, yakni hanya 8 hingga 30 jam saja.

Kontruksi yang terjadi pada saluran reproduksi akan mempermudah penyaluran sperma dan sel telur, ovulasi terjadi setelah periode ini akibat dari penurunan FSH dan meningkatnya LH dalam darah.

  • Fase Postestrus

Fase ini biasanya akan ditandai oleh corpus leteum tumbuh dengan cepat yang berasal dari pecahan-pecahan sel granulosa dibawah pengaruh LH. Hormon yang berpengaruh adalah progresterone yang terjadi sekitar 3 hingga 4 hari setelah estrus,

Tanda estrus sudah terjadi adalah adanya darah yang keluar mengalir melalui lapisan uterus pada saat penurunan estrogen, lalu uterus agak melunak.

  • Fase Diestrus

Fase ini biasanya akan terjadi terakhir serta tahapan paling lama di dalam siklus estrus. Biasanya akan terjadi kematangan corpus luteum yang terjadi pada hari ke 12 hingga 15.

Pelajari Juga Yuk! Daur Hidup Anjing

Klasifikasi Sapi

Ilustrasi klasifikasi sapi

Sebagai informasi tambahan dari daur hidup sapi, berikut ini saya berikan tentang klasifikasi sapi dalam bentuk tabel dibawah ini.

Kingdom : Animalia
Famili : Bovidae
Ordo : Artiodctyla
Kelas : Mamalia
Filum : Chordata
Spesies : B. Taurus

Pelajari Juga Yuk! Daur Hidup Hewan

Akhir Kata

Nah, mungkin hanya itu saja sedikit penjelasan yang dapat saya berikan tentang siklus daur hidup sapi secara singkat supaya mudah dipahami. Semoga dengan adanya artikel yang saya berikan pada blog saya ini bisa membantu dan menambah pengetahuan Anda.

Tinggalkan komentar