Daur Hidup Lalat

Daur hidup lalat sebenarnya tidak jauh berbeda dengan kebanyakan jenis serangga lainnya. Lalat adalah salah satu hewan yang melalui proses metamorfosis sempurna.

Metamorfosisi sempurna sendiri adalah siklus daur hidup yang akan dialami oleh makhluk hidup dengan melewati empat tahapan. Tahapan atau fase tersebut akan di awali dari telur, larva, pupa hingga tahap akhir berupa lalat dewasa (imago).

Berdasarkan sebuah penelitian yang pernah dilakukan, ditemukan fakta yang menyatakan daur hidup lalat membutuhkan waktu sekitar 7 hingga 22 hari.

Akan tetapi dalam jangka waktu yang sudah ditetapkan tersebut bisa berubah, bergantung dari faktor lain, seperti keadaan suhu dan makanan yang dikonsumsi. Nah, apakah kalian sudah mengetahui tahapan siklus daur hidupnya secara jelas?

Jika ada yang masih kurang dipahami, berikut ini saya berikan penjelasan tentang siklus daur hidupnya secara lengkap. Yuk langsung saja kepoin pembahasan dibawah!

Contents

Siklus Daur Hidup Lalat

Gambar tahapan dari daur hidup lalat

Perlu kalian ketahui, bahwa lalat merupakan jenis serangga yang tidak mempunyai gigi serta berasal dari ordo diptera (bahasa Yunani yang berarti dua dan sayap). Oleh sebab itu, lalat tidak bisa mengkonsumsi makanan yang berbentuk padat.

Lalat biasanya hanya mengkonsumsi makanan berupa butiran atau cairan seperti serbuk sari pada bunga. Hewan ini sangat gemar sekali menempati tempat-tempat kotor, sehingga keberadaannya bisa menjadi penyebab penyakit bagi manusia.

Siklus daur hidup lalat akan diawali dengan telurnya yang menetas, kemudian tumbuh memasuki fase larva dan berkembang menjadi pupa. Pupa lalat lalu akan berubah menjadi lalat dewasa dan akan melakukan perkawinan serta menghasilkan generasi berikutnya.

Seperti yang telah sedikit saya singgung, bahwa lalat termasuk serangga yang mengalami metamorfosis sempurna dengan empat tahapan. Nah, untuk lebih memudahkan pemahaman kalian, pada setiap fasenya sudah saya jelaskan dibawah ini:

1. Fase Telur

Pada dasarnya proses daur hidup lalat akan diawali dari perkawinan lalat betina dan jantan yang akan menghasilkan telur. Di dalam tahap pertama berupa telur ini akan berhasil apabila saat pembuahan oleh spermatozoa berhasil.

Walaupun lalat sudah melakukan proses perkawinan, namun jika spermatozoa tidak membuahi sel indung, maka bibit telur tidak akan bisa terbentuk.

Sang lalat betina biasanya akan meletakkan telur-telurnya secara berkelompok. Mereka akan meletakkan di tempat-tempat yang kotor seperti lingkungan sampah, bangkai binatang atau kotoran manusia.

Semua tempat yang kotor akan menjadi tempat paling disukai oleh hewan lalat untuk dijadikan tempat menyimpan telurnya.

Kok bisa begitu, apa alasannya? Bisa saja, sebab di tempat yang kotor tersebut terdapat sumber makanan bagi lalat dan menjadi tempat yang dianggap aman dari serangan para predator.

Untuk bentuk fisik dari telur lalat biasanya adalah lonjong bulat dan mempunyai warna putih dengan panjang ukuran 1 hingga 2 mm. Di dalam tahap pertama ini, telur lalat akan menetas dalam jangka waktu yang cukup singkat, yakni hanya sekitar 1 hari atau 24 jam dan akan mentas memasuki tahap kedua.

2. Fase Larva

Tahap kedua dalam siklus daur hidup lalat ketika telurnya sudah menetas akan menjadi larva atau sering disebut dengan belatung. Perubahan bentuk metamorfosis kedua dari lalat ini bisa membuat sebagian orang jijik (kecil putih) serta banyak memakan kotoran manusia.

Larva lalat akan tumbuh dan mengalami beberapa kali pergantian kulit (instar). Akan tetapi seiring berjalannya waktu, bentuk fisik larva akan semakin besar dan mengeras.

Di dalam fase atau tahap kedua ini juga tergolong sangat cepat dalam hal waktu, hanya berlangsung sekitar 2 hari saja. Pada saat lalat mengalami pergantian kulit yang terakhir, maka larva akan segera mencari tempat berlindung yang jauh dari predator.

Setelah melewati kamuflase tahap larva, maka daur hidup lalat akan memasuki fase ketiga berupa pupa.

3. Fase Pupa

Larva lalat yang sudah menetas akan memasuki fase pupa dan mencari tempat berlindung untuk menjalani fase ketiga ini.

Biasanya tempat yang akan dipilih oleh lalat adalah tempat yang gelap dan terhindar dari sinar matahari secara langsung. Tubuh larva lalat yang awalnya lembek, secara perlahan-lahan akan berubah menjadi keras dan berwarna cokelat.

Larva lalat akan menjalani tahapan pupa kurang lebih selama 7 hari atau satu minggu/ Sebab di dalam tahap ini tubuh lalat akan terus mengalami perkembangan dan perubahan bentuk.

Pada saat sudah memasuki hari ke 3 hingga 6, maka saya lalat akan mulai tumbuh pada pupa. Di dalam tahap akhir pupa, maka akan membelah dan kemudian terbang menjadi imago atau lalat dewasa.

4. Fase Imago (Lalat Dewasa)

Ketika ketiga fase atau tahapan siklus daur hidup lalat dilalui dengan lancar, maka fase yang terakhir adalah lalat dewasa (imago). Lalat dewasa yang sudah berhasil keluar dari selubung (kokon) akan mulai terbang untuk mencari makan.

Untuk makanan lalat dewasa ini biasanya berupa zat-zat organik yang membusuk serta mengeluarkan bau yang tidak sedap.

Di dalam tahapan ini, panjang usia lalat hanyalah sekitar 21 hari saja. Meskipun demikian, pada saat imago betina sudah berhasil dibuahi, maka ia akan bertelur dan mengeluarkan lebih dari 900 butir telur selama hidupnya.

Pelajari Juga Yuk! Daur Hidup Katak

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Daur Hidup Lalat

Faktor yang berpengaruh di dalam siklus daur hidup

Perlu diketahui juga, keberlangsungan siklus daur hidup lalat juga akan dipengaruhi beberapa faktor seperti suhu, cahaya dan lain-lain. Berikut ini sudah saya jelaskan empat faktor yang mempengaruhi metamorfosis lalat, antara lain:

1. Suhu

Metamorfosis atau daur hidup lalat akan berlangsung secara maksimal dalam jangka waktu 8 hingga 11 hari saja. Hal ini bisa terjadi jika suhu di tempat tersebut berkisar 25 hingga 28 C°.

Sementara waktu yang dibutuhkan untuk perkembangan telur menjadi dewasa sekitar 7 hari pada suhu 28 hingga 30 C°, tapi akan lebih cepat lagi ketika suhunya diatas 30 C°.

Namun jika suhunya rendah, maka fase perkembangan menuju lalat dewasa akan berlangsung alam, bahkan memerlukan waktu sekitar 50 hari.

2. Cahaya

Cahaya juga ikut berpengaruh pada keberlangsungan siklus daur hidup lalat ketika fase larva. Sebab pada dasarnya lalat akan sangat suka tempat yang remang-remang atau gelap, dimana cahaya tidak terlalu dan tidak terlalu gelap pula.

Sementara jika cahaya terlalu tinggi, maka akan mempengaruhi waktu dari siklus itu sendiri. Pada saat cahaya terlalu gelap, akan berpengaruh juga dalam setiap pertumbuhan lalat.

3. Makanan

Makanan yang biasanya dikonsumsi oleh lalat akan ikut berpengaruh untuk jumlah dan perkembangan telur. Pada saat lalat semakin banyak mengkonsumsi makanan yang bernutrisi, maka akan semakin cepat dan besar pula menjadi lalat dewasa, begitupun sebaliknya.

Ada beberapa kasus yang menyatakan bahwa larva yang kekurangan nutrisi akan gagal menjadi lalat dewasa yang sempurna.

4. Medium

Maksud dari faktor medium disini merupakan tingkat kekentalan dari media-media tempat lalat bertelur. Ketika medium tempatnya encer, maka akan memberikan dampak pada jumlah telurnya, namun tidak memberikan pengaruh pada siklusnya.

Sebab dari beberapa penelitian yang sudah dilakukan, ada sebuah pernyataan bahwa lama waktu hidup suatu lalat baru akan lebih sedikit dibanding lalat dewasa di medium encer.

Klasifikasi Ilmiah Lalat

Gambar lalat hinggap di tangkai tumbuhan

Bagi kalian yang sudah memahami secara penuh detail penjelasan diatas, maka disini saya akan memberikan sedikit pengetahuan lagi tentang klasifikasi ilmiah dari lalat. Coba perhatikan dibawah ini:

Kingom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Subkelas : Ptertgota
Infrakelas : Neopatra
Subordo : Endopterygota
Ordo : Diptera

Linnaeus, 1758

Pelajari Juga Yuk! Daur Hidup Ayam

Perbedaan Lalat Jantan dan Betina

Cara membedakan lalat jantan dan betina

Ternyata masih banyak juga yang belum bisa membedakan antara lalat betina dan jantan, jangan-jangan kalian juga termasuk. Bagi kalian yang masih belum bisa membedakan antara lalat jantan dan betina, saya berikan juga caranya dibawah ini:

  • Ukuran, dari segi ukuran lalat jantan tubuhnya cenderung lebih kecil apabila dibandingkan dengan lalat betina.
  • Sayap, dari segi sayapnya lalat betina mempunyai sayap yang lebih panjang apabila dibandingkan dengan sayap lalat jantan.
  • Abdomen, dilihat dari segi ini, lalat jantan mempunyai 3 buah ras abdomen, sementara lalat betina memiliki 6 buah abdomen. Untuk abdomen lalat betina ujungnya berbentuk runcing, sementara untuk lalat jantan berbentuk tumpul.
  • Sex Combo, dilihat dari ini, lalat betina tidak memiliki sisir kelamin (sex combo), sementara lalat jantan memiliki sisir kelamin (sex combo) yang berada di bagian kaki ada rambutnya.

Cara Mencegah Gangguan Lalat

Ilustrasi cara mengusir lalat

Apabila kalian merasa terganggu dengan adanya lalat, maka kalian bisa mencoba juga cara yang saya berikan dibawah ini:

  1. Pakailah wadah sebesar diameter sebuah piring, lalu tuangkan sabun cair diatasnya.
  2. Pakailah tanaman herbal berbau harum yang membuat kerumunan lalat tidak suka.
  3. Isilah dan gantung plastik yang berisikan air.
  4. Pakailah alat bantu perekat lalat modern (lebih mudah).
  5. Usahakan selalu membersihkan kotak sampah kalian supaya tidak mengundang kerumunan lalat.
  6. Coba tutup fentilasi udara rumah dengan jaring nyamuk.

Pelajari Juga Yuk! Daur Hidup Kucing

Akhir Kata

Nah, tidak terasa sudah sampai di ujung pembahasan tentang siklus daur hidup lalat atau metamorfosis sempurna dari lalat. Semoga dengan adanya artikel ini bisa membantu dan menambah pengetahuan kalian lagi.

Tinggalkan komentar