Daur Hidup Capung

Riverspace.org – Capung merupakan salah satu contoh hewan yang mengalami metamorfosis sempurna, sebab daur hidup capung hanya melalui tiga tahapan saja. Kok bisa begitu dan apa saja ketiga tahapan daur hidup tersebut?

Tiga tahapan daur hidup serangga ini akan diawali dari proses telur, menetas menjadi nimfa dan berkembang menjadi imago atau capung dewasa.

Capung sendiri sebenarnya termasuk ke dalam kelompok serangga Odonata. Selain itu, capung pada dasarnya sudah ada sejak zaman purba dan telah beberapa kali mengalami evolusi.

Tidak jauh berbeda dengan spesies insecta (serangga) lainnya, Lebllula depressa atau tubuh capung terdiri dari 3 bagian,. Bagian tersebut berupa kepala dengan mata besar, dada (thorax) dengan 4 sayap, serta 3 pasang kaki dan perut (abdomen) dengan 10 segmen.

Nah, lantas bagaimana proses daru hidup serangga kecil ini ya? Yuk simak saja penjelasan yang saya berikan dibawah ini.

Contents

Tahapan Daur Hidup Capung

Fase daur hidup capung

Fase daur hidup capung yang menjadi contoh metamorfosis yang tidak sempurna ini diartikan sebagai bentuk perubahan dan juga ukuran yang hanya melalui 3 tahapan. Ketiga tahapan tersebut terdiri dari fase telur, fase nimfa, dan yang terakhir adalah fase capung dewasa (imago).

Nah, untuk memudahkan pemahaman kalian, coba perhatikan penjelasan yang saya berikan dibawah ini:

1. Fase Telur

Fase atau tahapan daur hidup capung yang pertama kali adalah berupa telur. Telur capung akan terjadi ketika capung jantan dan betina melakukan perkawinan serta spermatozoa dari capung jantan berhasil membuahi ovarium capung betina.

Untuk bisa membedakan antara capung betina dan capung jantan, maka Anda bisa melihatnya dari bagian ekornya. Capung jenis betina memiliki bentuk ekor seperti gunting , sehingga terdapat 2 ujung yang lancip. Sementara untuk jenis capung jantan memiliki ekor layaknya ujung fountain pen.

Ketika melakukan proses perkawinan, mereka akan berdekatan satu sama lain dan saling mencari perhatian dari lawan jenisnya. Jika keduanya sudah menempel menjadi satu. maka dapat dipastikan bahwa kedua capung tersebut sedang melakukan perkawinan.

Pada saat proses perkawinan antara capung betina dan jantan berhasil, maka capung betina akan mengandung. Jika telur capung sudah siap untuk dikeluarkan, maka capung betina akan meletakkan telur-telurnya di berbagai tempat yang sekiranya aman seperti tumbuhan, air dan kolam.

Nah, untuk capung sendiri dalam dalam satu kali masa pembuahan kurang lebih akan menghasilkan telur sekitar 100.000 telur.

2. Fase Nimfa

Ketika tahap telur sudah dilewati dengan lancar, maka siklus daur hidup capung akan berlanjut ke fase kedua berupa nimfa. Nimfa capung akan mulai terbentuk pada saat telur capung sudah mencapai usia kurang lebih 1 hingga 2 minggu.

Di dalam tahap ini, telur capung akan menetas dan menjadi sebuah nimfa. Untuk tempat yang biasanya dipakai nimfa untuk tinggal adalah berada di dalam air, namun jika sudah bisa hidup di darat, maka nimfa akan melakukan perpindahan posisi.

Saat nimfa berada di dalam air, mereka akan bisa bertahan hidup serta mencari makanan dari hewan lain sebagai sumber makanan utamanya. Di dalam fase nimfa ini, makanannya biasa berupa berudu yang menjadi paling utama.

Selain itu, adanya proses makan ini menjadi interaksi antar hewan, dimana nimfa capung menjadi pemangsanya. Keterampilan yang dimiliki nimfa capung untuk bertahan hidup, sebab mempunyai kelebihan untuk bisa bertahan dan beradaptasi dengan lingkungan yang baru.

3. Fase Capung Dewasa (Imago)

Siklus daur hidup capung yang terakhir adalah masuk pada capung dewasa atau yang biasa disebut imago. Capung dewasa yang telah bisa hidup di alam bebas pastinya sudah berhasil melewati proses pergantian kulit selama 8 hingga 12 kali untuk menjadi bentuk nimfa.

Ketika mereka berada di fase nimfa, ada pergantian kulit dan perubahan bentuk yang akan dilalui oleh capung mulai dari kecil hingga dewasa. Sementara untuk proses pergantian kulit pada capung membutuhkan waktu yang cukup lama sekitar 4 minggu hingga 4 tahun.

Biasanya waktu yang diperlukan untuk pergantian kulit capung tergantung dari kondisi lingkungan dan pertumbuhan serta perkembangan dari capung itu sendiri.

Pelajari Juga Yuk! Daur Hidup Ikan

Cara Berkembang Biak Capung

Cara capung berkembang biak

Capung sendiri adalah jenis insecta yang setia, sebab ketika sudah melakukan perkawinan sang capung jantan akan selalu mengikuti capung betina kemanapun perginya. Saat capung betina akan meletakkan telurnya, maka saat itulah waktu yang paling berbahaya bagi keselamatan jiwanya.

Sebab ketika ia berkonsentrasi untuk mengeluarkan telur-telurnya, ia akan bisa kehilangan kewaspadaan dan menjadi sasaran predator seperti burung. Oleh karena itu, untuk melindunginya, sang capung jantan akan terbang diatasnya untuk mengawasi keadaan sekitar.

Jika telur-telur capung sudah menetas dan menjadi tempayak (larva capung), maka ia akan hidup dan berkembang di dasar perairan hingga mengalami metamorfosis menjadi nimfa. Selanjutnya nifma akan keluar dari perairan menjadi bentuk capung dewasa (imago).

Capung dewasa yang telah mempunyai bentuk sayap yang sempurna serta siap untuk terbang serta mencari makan di alam bebas.

Pada dasarnya, sebagian besar siklus daur hidup capung banyak dihabiskan di dalam fase nimfa, yakni berada di bawah permukaan air. Mereka akan menggunakan alat pernapasan berupa insang internal pada saat berada di dalam air.

Selain itu, saat menjadi nimfa, capung termasuk hidup sebagai hewan karnivora yang terbilang ganas. Nimfa sendiri mempunyai ukuran besar bahkan dapat memburu dan memangsa ikan serta burudu. Maka ketika menjadi dewasa, ia hanya bisa bertahan hidup maksimal selama empat bulan saja.

Klasifikasi Capung

Ilustrasi capung dewasa

Jika Anda sudah memahami secara betul tentang fase-fase daur hidup capung, maka disini saya akan memberikan informasi tambahan tentang klasifikasi ilmiah dari capung, antara lain:

Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo / Bangsa : Odonata
Famili / Suku : Libellulidae
Genus / Marga : Pantala
PantalaSpesies / Jenis : Pantala flavescens

Pelajari Juga Yuk! Daur Hidup Belalang

Morfologi Capung

Ilustrasi gambar morfologi capung

Secara umumnya, jenis serangga capung mempunyai mata dibagian kepala yang sangat besar dan hampir bulat sempurna. Jangkauan penglihatan dari matanya bisa mencapai ke segala arah, karena matanya dilengkapi dengan sistem mata majemuk. Bahkan capung juga memiliki torak yang berukuran kecil serta memiliki dosel yang berbeda.

Sedangkan tungkai yang dimiliki oleh capung sangatlah pendek yang berfungsi untuk menangkap dan menahan mangsanya supaya tidak terlepas dan menjadi tumpuan ketika hinggap.

Di bagian tungkai tersebut terdiri dari trokanter dan femur yang kuat. Sementara dari segu ukuran sayap pada capung dewasa (imago) sekitar 2 hingga 17 cm, abdomennya berbentuk silindris, terdapat sekitar 4 ruas, ujung sayap yang runcing serta sedikit fleksibel.

Manfaat Capung Untuk Manusia

Gambar capung hinggap di ranting

Perlu Anda ketahui juga, ternyata capung juga memiliki banyak sekali manfaat bagi manusia. Penasaran apa saja manfaat yang diberikan capung, berikut ini sudah saya berikan beberapa diantaranya:

  • Capung bisa dimanfaatkan sebagai memantau kualitas dari air yang ada di sekeliling hidup kita. Sebab pada dasarnya nimfa capung tidak akan bisa bertahan hidup di dalam air yang telah tercemar ataupun berada di perairan yang tidak terdapat tumbuhannya.
  • Perubahan populasi capung bisa dibuat untuk menandai sebagai tahapan awal terdapat pencemaran air, selain itu tanda yang lain berwujud kekeruhan air.
  • Nimfa capung akan memangsa berbagai jenis binatang air, seperti jentik nyamuk yang bisa mengakibatkan penyakit malaria serta demam berdarah.

Pelajari Juga Yuk! Daur Hidup Nyamuk

Akhir Kata

Nah, mungkin hanya itu saja sedikit penjelasan yang bisa saya berikan untuk Anda tentang siklus daur hidup capung sebagai contoh metamorfosis tidak sempurna. Semoga dengan adanya artikel yang saya tulis dalam blog ini bisa membantu dan menambah pengetahuan Anda.

Tinggalkan komentar