Cerita Keong Mas

Riverspace.org – Dongeng cerita rakyat Keong Mas dari Jawa Timur memang menjadi salah satu cerita favorit dan cukup terkenal di Indonesia.

Semua tokoh yang ada di dalamnya pun sudah cukup terkenal, yakni Candra Kirana, Dewi Galuh, Mbok Bayan dan Raden Inu Kertapati. Selain itu, cerita ini sudah banyak dijadikan kartun animasi dan dibuat menjadi film yang sering ditampilkan di televisi.

Namun apakah kalian sudah pernah membaca dan melihat animasi atau film dari cerita Keong Mas ini?

Kebetulan sekali, jika kalian belum pernah membaca atau melihatnya secara langsung, berikut ini saya berikan sedikit ringkasan ceritanya untuk Anda. Yuk langsung ajalah kepoin penjelasan dibawah ini.

Contents

Cerita Keong Mas Singkat

Ilsutrasi keong mas

Pada zaman dahulu kala, di Pulau Jawa terdapat kerajaan bernama Daha yang dipimpin oleh raja bernama Kertamarta. Beliau memiliki dua orang putri yang sama-sama cantik bernama Candra Kirana dan Dewi Galuh.

Dewi Galuh adalah anak sulung dari Raja Kertamarta, sementara Candra Kirana adalah anak bungsu.

Dari kedua putri Raja Kertamarta tersebut, rakyat Kerajaan Daha sangat menyukai Candra Kirana jika dibandingkan Dewi Galuh. Walaupun keduanya sama-sama memiliki paras yang cantik jelita.

Perbedaan antara kedua putri Raja Kertamarta adalah dari sifatnya, sebab Dewi Galuh terkadang suka iri kepada Candra Kirana sebab rakyat Daha lebih menyukainya dibandingkan dirinya.

Sifat yang baik di dukung pula oleh rupa yang cantik jelita bagai Dewi. Kurang lebih seperti itulah gambaran dari Candra Kirana dimana rakyat Daha.

Kabar tentang kecantikan Candra Kirana kemudian tersebar hingga ke kerajaan tetangga, tepatnya di Kerajaan Kahuripan.

Kerajaan Kahuripan sendiri mempunyai seorang putra mahkota bernama Raden Inu Kertapati serta dikenal mempunyai paras rupawan.

Akan tetapi, selain parasnya yang tampan, Raden Inukertapati juga banyak di incar oleh putri-putri dari kerajaan lainnya.

Raden Inu Kertapati yang mendengar kabar tentang kecantikan Candra Kirana mulai dihantui perasaan penasaran. Ia sangat ingin sekali membuktikan sendiri kebenaran dari kabar tersebut.

Pada suatu hari, Raden Inu Kertapati berkunjung ke Kerajaan Daha untuk membuktikan kecantikan dari putri-putri Kerajaan Daha. Kerajaan pun menyambut kedatangan beliau dengan meriah.

ketika pertama kali melihat putri Kerajaan Daha, pandangan Raden Inu Kertapati langsung tertuju ke arah Candra Kirana, walaupun Dewi Galuh tidak kalah cantik.

Begitupun Candra Kirana, pertama kali melihat Raden Inu yang tamapan membuatnya langsung jatuh hati padanya.

Namun di sisi lain kakaknya Dewi Galuh ternyata juga menaruh hati kepada Raden Inu, terlebih lagi ia sangat tergila-gila dengan ketampanan Raden Inu.

Lamaran Raden Inu Kertapati

Ilustrasi cerita keong mas

Pada suatu hari, Raden Inu Kertapati kembali lagi ke Kerajaan Daha dengan niat untuk melamar Candra Kirana. Oleh karena itu, seisi istana dibuat kaget bercampur rasa bahagia mendengar berita tersebut.

Disisi lain, Dewi Galuh yang ikut menaruh hati kepada Raden Inu merasakan harapannya pupus melihat cintanya bertepuk sebelah tangan.

Jauh di dalam lubuk hatinya, ia tidak menerima hal tersebut, maka ia sangat benci sekali kepada Candra Kirana.

Dewi Galuh merasa bahwa Raden Inu lebih pantas bersanding dengannya jika dibandingkan dengan Candra Kirana adiknya sendiri.

Semakin hari rasa kebencian Dewi Galu semakin menjadi kepada Candra Kirana. Ia kemudian berfikir keras tentang bagaimana menyingkirkan Dewi Kirana supaya Raden Inu bisa menjadi miliknya.

Akhirnya seperti pucuk di cinta ulampun tiba, Sudah terjawab semua rencana yang sebelumnya dipikirkan oleh Dewi Galuh untuk menyingkirkan Candra Kirana dari kehidupannya.

Baca Juga Yuk! Cerita Rakyat Bahasa Jawa

Rencana Jahat Dewi Galuh

Ilustrasi rencana Dewi Galuh

 

Dewi Galuh mendengar kabar bahwa terdapat seseorang nenek sihir sakti yang mempunyai kesaktian hebat. Namun ternyata penyihir tersebut memiliki sifat yang jahat.

Pada suatu hari, Dewi Galuh pergi menemui nenek sihir sakti tersebut.

“Hey Gadis Cantik, ada apa gerangan engkau berkunjung kesini?” Tanya nenek sihir dengan senyuman menakutkan.

“Jika dilihat dari penampilanmu, pasti kamu bukan orang biasa kan? Apa yang engkau harapkan dari wanita seperti diriku ini?” Ujar nenek sihir lagi kepada Dewi Galuh.

“Kau memang benar wanita tua, aku adalah Dewi Galuh, putri dari Kerajaan Daha!” Ujar Dewi Galuh.

“Aku jauh-jauh datang kesini sebab mendengar kabar apabila kamu adalah wanita yang sakti”.

“Lantas apa yang kamu harapkan dariku yang sudah tua renta ini tuan putri?”.

“Nenek tua, aku ingin kamu menyingkirkan Candra Kirana!”.

“Hey! Bukankah dia adik kandungmu sendiri yang sangat dicintai oleh rakyat Daha?” Tanya nenek sihir.

“Aku sudah tidak peduli, sebab ia sudah merebut Raden Inu Kertapati dariku. Harusnya aku yang lebih pentas bersanding dengan Raden inu dibandingkan dia” Ujar Dewi Galuh berapi-api.

“Apa yang harus aku lakukan untukmu tuan putri?” Tanya nenek sihir sembari terkekeh jahat.

“Aku ingin engkau menyihirnya menjadi apa saja, pokoknya dia harus di singkirkan dari istana!” Perintah Dewi Galuh.

“Baiklah tuan putri” Kesepakatan dengan nenek penyihir pun sudah dibuat, maka Dewi Galuh segera pulang kembali ke istana.

Ia kemudian memikirkan bagaimana cara membawa adiknya keluar dari istana, sementara Candra Kirana berada di dalam penjagaan yang ketat.

Hari bahagia Candra kirana dan Raden Inu Kertapati semakin dekat, hanya tinggal menghitung hari saja. Dewi Galuh akhirnya mendapatkan sebuah cara jahat untuk memfitnah Candra Kirana.

Candra Kirana di Usir dari Istana

Candra Kirana diusir dari Istana

Pagi harinya Candra Kirana difitnah oleh Dewi Galuh melakukan hal yang tidak-tidak dengan pengawal kerajaan. Raja Kertamarta yang mendengar kabar tersebut menjadi sangat murka sekali.

“Apakah yang sudah kamu lakukan Candra Kirana?” Bentak Raja Kertamarta kepada Candra Kirana.

“Aku tidak melakukan apa yang sudah dituduhkan oleh kakak Galuh ayahanda” Jawab Candra Kirana dengan memelas.

“Dia bohong ayah, Galuh melihat dengan mata kepada saya sendiri ayah” Ujar Dewi Galuh besungut-sungut.

Akhirnya dengan rasa berat hati, Raja Keramarta mengusir Candra Kirana dari istana Daha. Padahal hari tersebut bertepatan dengan pertunangannya dengan Raden Inu Kertapati.

Bertemu Nenek Sihir

Candra Kirana bertemu nenek sihir

Setelah Candra Kirana keluar istana, ia kebingungan akan pergi menuju kemana. Candra Kirana hanya menyusuri jalanan sendirian.

Namun dari kejauhan, perlahan-lahan terlihat ada nenek tua berpakaian serba hitam yang menghampirinya.

“Hey gadis cantik, apakah kamu yang bernama Candra Kirana? Hihihihi” Ujar penyihir yang menyamar menjadi nenek-nenek baisa.

“Iya nek, ada yang bisa Kirana Bantu?” Ujar Candra Kirana dengan ramah.

“Hihihihi… Kamu cantik sekali, apa benar kamu yang bernama Candra Kirana?” Nenek tersebut bertanya lagi kepada Candra Kirana.

“Iya nek, benar sekali” Jawab dari Candra Kirana sembari tersenyum ramah.

“Baiklah, aku akan menguktukmu menjadi seekor keong mas” Ujar nenek misterius tersebut. Namun Candra Kirana masih belum paham dengan apa yang terjadi.

“Aku tidak mengeri yang kamu maksud nek” Ujar Candra Kirana.

“Baiklah akan aku jelaskan tuan putri, aku adalah penyihir suruhan dari Dewi Galuh saudaramu!”.

“Hah.. apa hubungan nenek dengan Kak Dewi Galuh?” Tanya Candra Kirana.

“Dewi Galuh ingin aku menyingkirkanmu dari istana Daha….hihihihi”.

“Kenapa begitu nek? Kenapa Kak Dewi tega melakukan ini kepada Kirana nek?”.

“Apalagi alasannya kalau bukan karena Raden Inu lebih memilih dirinya dibanding Dewi Galuh!” Jawab nenek sihir tersebut.

“Apa? Ternyata semua hanya gara-gara itu, jika aku tahu bahwa kakak juga menaruh hati kepada Raden Inu, Kirana tidak akan menikahinya” Ujar Candra Kirana kepada nenek penyihi.

“Cukup sudah pembicaraan yang tidak berguna ini tuan putri, bersiaplah aku akan mengubahmu menjadi keong mas” Nenek sihir mengarahkan tongkatnya ke Candra Kirana.

“Kamu masih bisa kembali ke wujud aslimu apabila Raden Inu bisa menemukan keberadaanmu” Ujar nenek sihir sembari terkekeh.

Dalam cerita di kisahkan seketika itu Candra Kirana berubah menjadi seekor keong berwarna mas. Nenek sihir kemudian membawa dan membuangnya di sungai.

Disisi lain, Dewi Galuh yang mendengar kabar tersebut menjadi sangat gembira bukan kepalang. Ia juga segera memberikan banyak hadiah kepada nenek penyihir.

“Sebentar lagi kau akan menjadi milikku seutuhnya Raden Inu Kertapati” Sembari tersenyum Dewi Galuh berujar dalam hati.

Awal Cerita Keong Mas dan Mbok Bayan

Ilustrasi Keong Mas bertemu Mbok Bayan

Cerita Keong Mas berlanjut dengan Candra Kirana yang sudah di sungai terdampar di tepian. Di suatu hari, terdapat seorang nenek tua bernama Mbok Bayan sedang mencari ikan di tepian pantai.

Seketika itu tiba-tiba pandangannya tertuju pada sebuah keong berwarna mas terdapat di pesisiran sungai.

“Keong mas? Cantik sekali warnanya!” Ujar Mbok Bayan dalam hati dan memungutnya serta membawa pulang ke rumah.

Ketika sudah sampai di rumah, Mbok Bayan menyimpan keong mas yang ditemukannya di sebuah ember dan meletakkannya di dapur.

Mbok Bayan hanya tinggal sendirian dan kegiatan sehari-harinya hanya mencari ikan di tepi sungai yang kebetulan jaraknya tidak jauh dari rumahnya.

Akan tetapi, pada suatu hari terjadilah sesuatu yang aneh. Setiap kali Mbok Bayan selesai mencari ikan dan ia pulang ke rumah sudah dalam kondisi sangat bersih dan makanan tersedia di meja makan.

“Siapa yang membersihkan rumah dan memasak ya? Aku kan hanya tinggal sendiri!” Gumam Mbok Bayan di dalam hatinya.

Namun di hari pertama Mbokk Bayan masih membiarkan hal itu terjadi. Ia kemudian hanya berfikir baik mungkin pemberian dari Dewa.

Pagi harinya, Mbok Bayan melakukan aktivitas seperti biasanya yakni memancing. Pada saat siang hari, Mbok Bayan pulang ke rumah dengan kejadian yang sama terulang lagi.

“Sepertinya ada yang bersembunyi di dalam rumahku” Ujar Mbok Bayan di dalam hatinya.

Mbok Bayan kemudian berfikir apabila rumahnya terlalu kecil dan terlalu mudah untuk ditemukan jika ada orang yang bersembunyi di rumahnya. Kejadian ini pun masih di tanggapi biasa oleh Mbok Bayan.

Namun pada hati ketiga, Mbok Bayang yang penasaran kemudian tetap pergi mencari ikan seperti biasanya. Tapi kali ini ia akan pulang lebih awal.

Mbok Bayan yang diam-diam sudah sampai dirumah kemudian mengendap-endap masuk ke dalam dan berjalan menuju dapur.

Alangkah terkejutnya dia ketika mendapati di dalam dapur terdapat seseorang gadis yang berdiri membelakanginya. Gadis misterius tersebut sedang dalam keadaan memasak.

Mbok Bayan yang berjalan dengan perlahan ke wanita misterius tersebut membuat langkah kakinya terdengar. Wanita misterius tersebut kemudian menoleh ke belakang.

“Ah… Mbok sudah pulang!” Ujar wanita misterius itu dengan lembut.

“Kamu siapa cah ayu dan apa yang kamu lakukan disini?” Tanya dari Mbok Bayan.

“Sebelumnya perkenalkan Mbok, saya Candra Kirana yang sudah dikutuk menjadi keong mas oleh seorang penyihir atas perintah saudara saya sendiri”.

Ketika tak lama mereka berbincang-bincang, Candra Kirana kemudian berubah menjadi seekor keong mas lagi. Melihat kejadian itu, Mbok Bayan merasa iba kepada Candra Kirana.

Kabar Hilangnya Candra Kirana

Hilangnya Candra Kirana dalam cerita Keong Mas

Pada akhirnya kabar menghilangnya Candra Kirana tersebar dengan cepat dan terdengar ke telinga Raden Inu Kertapati. Ia kemudian segera pergi ke Kerajaan Daha untuk memastikan kebenaran kabar tersebut.

Sesampainya di Kerajaan Daha, ia hanya melihat ada Dewi Galuh saja. Raden Inu menanyakan dimana Candra Kirana, namun Dewi Galuh terus mengalihkan pembicaraan.

Pihak Kerajaan Daha juga tutup mulut atas apa yang menimpa Candra Kirana, termasuk sang raja sebab ia merasa sangat malu.

Raden Inu Kertapati masih tidak mau menyerah. Beberapa saat ketika ia meninggalkan Kerajaan Daha untuk mencari informasi seputar Candra Kirana.

Baca Juga Yuk! Kumpulan Cerita Seru

Investigasi Raden Inu Kertapati

Ilustrasi investigasi yang dilakukan Raden Inu

Akhirnya Raden Inu mengetahui kabar yang tersebar bahwa Candra Kirana terlibat masalah dengan salah satu pengawal Kerajaan Daha yang sekarang di tahan di penjara kerajaan.

Di malam yang sunyi, Raden Inu mengendap-endap sendiri ke penjara di kerajaan Daha yang di jaga hanya beberapa prajurit saja. Ia berjalan dengan tenang ke arah penjara Kerajaan Daha.

“Prajurit bukakan pintu, aku Raden Inu Kertapati calon suami putri Candra Kirana.” Secara serantak mereka segera belutut dan membukakan pintu gerbang kerajaan.

“Aku mencari orang yang sudah menodai Candra Kirana, tunjukkan padaku orangnya aku ingin memberikan sedikit pelajaran. Ujar Raden Inu Kertapati kepada prajurit.

Prajurit tersebut kemudian menunjukan penjara pengawal yang sudah difitnah dalam cerita keong mas sebelumnya.

“Kalian tetap saja berjaga di depan!” Ujar raden Inu, sebab sebenarnya ia hanya ingin mencari informasi yang sebenarnya.

“Hai pengawal, apa yang terjadi dengan Candra Kirana?” Ujarnya sembari sedikit berbisik.

Prajurit di dalam tahanan tersebut memberitahukan bahwa dirinya dan Candra Kirana sudah di fitnah oleh seseorang di dalam kerajaan.

Pengawal itu juga mengatakan bahwa ada yang ingin menyingkiran Candra Kirana dan pelakunya masih di dalam istana.

Pencarian Candra Kirana

Ilustrasi pencarian Candra Kirana

Setelah Raden Inu Kertapati mendapatkan informasi yang dibutuhkan, maka pagi harinya ia segera bergegas mencari Candra Kirana.

Namun kali ini Raden Inu pergi sendiri tanpa ditemani oleh seorangpun dari pengawalnya. Ia meninggalkan semua pengawalnya di Kerajaan Daha.

Dewi Galuh yang mengetahui bahwa Raden Inu ingin mencari Candra Kirana kemudian memerintahkan kepada nenek sihir untuk menggagalkan usaha Raden Inu,

Nenek sihir utusan dari Dewi Galuh kemudian menyamar menjadi burung gagak dan Raden Inu pun menganggap gagak itu menunjukan jalannya.

Di tengah-tengah perjalanan, Raden Inu bertemu dengan kakek yang kakinya sedang teluka. Raden Inu akhirnya menolong kakek tua itu dan memberinya sedikit perberkalan.

Kakek tua yang melihat burung gagak mengikuti Raden Inu tersebut dilemparkan tongkat ke arah gagak dan dalam sekejap gagaknya menghilang.

Kakek tersebut memberitahu kepada Raden Inu bahwa ia memiliki niat jahat kepada Raden Inu. Akhirnya mereka pun berpisah dan saling melanjutkan perjalanan.

Namun disini Raden Inu kehabisan bekal serta perjalanannya sudah sampai di perkampungan tepi sungai. Tiba-tiba perutnya yang semakin lapar membuat dirinya semakin lemas menunggangi kuda. Ia hampir saja terjatuh dari kuda tanggangannya.

Sebab semakin lelah, akhirnya ia turun dan bersinggah disebuah rumah yang sangat sederhana dan tidak jauh dari dekat sungai. Raden Inu yang sudah turun dari kuda mendadak amburuk di depan rumah sederhana tersebut.

Cerita Hilangnya Kutukan Keong Mas

Ilulstrasi Raden Inu bertemu Candra Kirana

“Dimana aku?” Samar-samar mata Raden Inu kembali terbuka, namun kepalanya masih sedikit pusing. Di kanan dan kirinya terdapat seorang wanita cantik dan nenek tua.

“Dinda Candra Kirana” Secara spontan Raden Inu terbangung dan merasa tidak percaya ia bertemu dengan gadis yang sedang dicarinya tersebut.

Candra Kiranapun menceritakan semua kejadian yang menimpanya kepada Raden Inu tentang kejahatan kakaknya yang mengakibatkan ia diusir dari istana Kerajaan Daha.

Bukan hanya itu saja, kutukan yang diterimanya kini sudah hilang sebab ia bertemu dengan Raden Inu.

Akhirnya Raden Inu Kertapati membawa Mbok Bayan dan Candra Kirana pulang ke Kerajaan Daha. Lalu ia menceritakan kejadian yang sebenarnya kepada Raja Daha.

Raja Kertamarta pun sangat menyesal karena sudah mencampakan putrinya sendiri. Semua tabir kejahatan sekarang ini sudah terungkap.

Ternyata di dalam semua kejahatan tersebut dalangnya adalah Dewi Galuh, sontak Raja yang mengetahuinya akan memberikan hukuman kepada Dewi Galuh.

Dewi Galuh yang mengetahui bahwa semua kelakuannya sudah terbongkar segera kabur melarikan diri menuju ke hutan. Sebab ia tidak hafal medan disekitar hutan, maka ia dan kudanya terperosok ke dalam jurang.

Akhir Cerita Keong Mas

Ilustrasi akhir cerita keong mas

Akhirnya sudah tidak ada lagi yang menghalangi kisah cinta antara Raden Inu Kertapati dan Candra Kirana. Mereka berdua kemudian menikah dan membuat rakyat Daha sangat bahagia.

Pesta diadakan juga sangat mega dan meriah serta berlangsung selama tujuh hari tujuh malam. Sementara Mbok Bayan sekarang ini tinggal di dalam istana bersama Raden Inu dan Candra Kirana dan menjadi akhir dari cerita keong mas.

Baca Juga Yuk! Cerita Batu Menangis

Pesan Moral Dari Cerita Keong Mas

Ilustrasi pesan moral dalam cerita rakyat keong mas

Apabila dilihat dari semua cerita Keong Mas yang sudah saya berikan diatas, maka bisa diambil beberapa pesan moral sebagai berikut:

  1. Jangan memiliki sifat iri dan dengki dengan orang lain.
  2. Jangan pernah menyerah dalam mengejar sesuatu.
  3. Usahakanlah selalu berbuat baiklah pada orang lain.

Nah, mungkin hanya itu saja sedikit ringkasan cerita Keong Mas yang dapat saya berikan untuk Anda, semoga dengan adanya informasi yang saya tulis pada blog ini bisa dijadikan referensi belajar.

Tinggalkan komentar